Senin, 15 Oktober 2012

Mengenal Rumah Hijau Denassa



Mulanya saya sebatas ingin tahu kegiatan apa saja yang dilakukan di Rumah Hijau Denassa (RHD), sebab    menurut Aziza Aliyah RHD aktif melakukan kegiatan bersama The Gowa Center. Hari itu ketika saya baru saja tiba dan memperkenalkan diri, direktur TGC yang juga pendiri RHD telah mengajakku ke suatu tempat. 

Darmawan Denassa  mengarahkan kendaraan menuju beberapa pantai di daerah Galesong, Kab. Takalar. Siang itu, dihari pertama saya ke RHD telah diajak melakukan survey tempat untuk kunjungan pembelajaran peserta Kelas Komunitas.

Hari berikutnya, saya ikut berpartisipasi lagi. Saya bersama teman yang lain bertugas mendampingi anak-anak mengenal lingkungan sekitar pantai, di Boddia. Saat itu saya merasa bahwa saya ingin lebih jauh untuk berpartisipasi. Satu hal yang membuat saya tertarik adalah kepedulian TGC terhadap lingkungan dan pendidikan.

Mursal (penulis) bersama peserta didik Kelas Komunitas.
Foto: Istimewah


Selain itu, hal yang menyita perhatian saya adalah Rumah Hijau Denassa. Di RHD terdapat sebuah rumah panggung yang sangat sederhana yang berlantaikan papan, berdinding kayu berelaborasi dengan bambu dan beratapkan seng dimana sekelilingnya diteduhi beraneka ragam pepehonan nan indah dan eksostik, sehingga tampak keindahan bagi siapa saja yang ada di dalam dan disekitarnya. Oleh  karena itu tempat tersebut sangat baik dijadikan tempat belajar.

Berada di RHD atau disekitarnya aku jadi teringat sebuah  kampung Inggris (English village). Kampung Inggris adalah tempat belajar dikunjungi oleh orang-orang yang ingin belajar bahasa inggris mulai dari anak-anak sampai orang tua yang teletak di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Tempat-tempat seperti itu selalu memberikan semangat belajar bagi siapa saja yang berkunjung. Kampung Inggris dan RHD memiliki kesamaan.

Yang pastinya, saya senang dapat ikut terlibat langsung pada kegiatan di TGC dan RHD.

Mursal, September 2011.